:: SELAMAT DATANG - SUGENG RAWUH - WELCOME ::

WEBSITE LKSA DARUL HADLONAH BOYOLALI

Gedung Asrama Anak Asuh Putri

LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

Gedung Asrama Anak Asuh Putra

LKSA Darul Hadlonah 1 Boyolali

Foto Bersama dalam Acara Penyerahan Sertifikat Akreditasi LKSA

Alhamdulillah LKSA Darul Hadlonah sudah terakreditasi

Kunjungan BALKS ke LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

Tim Asesor Akreditasi LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

TEPAK (Temu Penguatan Kapasitas Anak dan Keluarga)

Kegiatan TEPAK LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Kegiatan Character Building

Kegiatan Karakter Membangun Karakter di LKSA Darul Hadlonah 1 Boyolali

Indahnya berbagi antar sesama

Makan Bersama Donatur di LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Yonif Raider 408/SBH Berbagi

Kegiatan Bakti Sosial Yonif Raider 408/SBH ke LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

Pelatihan Metodologi Qiroati LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Kegiatan Pelatihan Metodologi Qiroati di Asrama Putra LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Saturday, November 28, 2015

Rapat Forum LKSA Kab. Boyolali

(28/11/2015) Boyolali, Rapat Perdana Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Kabupaten Boyolali yang diselenggarakan di Panti Asuhan Aisyiyah 04 Simo Boyolali berjalan dengan lancar. Berawal dari diskusi terbatas di PA Filladelfia Tlatar yang dihadiri 6 LKSA mencetuskan rapat FORUM LKSA BOYOLALI yang pada waktu ini merupakan rapat perdana forum ini. Forum ini sangat bermanfaat bagi panti - panti akan informasi dari pemerintah soal bantuan yang diberikan kepada panti. Forum ini juga dapat menjadikan tempat sharing ilmu dan pengalaman satu sama lain. Berikut anggota Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang tergabung di Forum LKSA Boyolali :
    1. LKSA Aisyiyah 04 Simo Boyolali
    2. LKSA Darul Hadlonah 1 Boyolali
    3. LKSA Aisyiyah 01 Boyolali
    4. LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali
    5. LKSA Aisyiyah 02 Tlatar Boyolali
    6. LKSA Muhammadiyah Andong Boyolali
    7. LKSA Al Hikam Banyudono Boyolali
    8. LKSA Filladelfia Tlatar Boyolali
    9. LKSA Yakin Mulia Boyolali
    10. LKSA Widya Kasih
    11. LKSA Abdurrahman Bin Auf Nogosari Boyolali
    12. LKSA Al Huda Sawit Boyolali
    13. LKSA Aisyiyah 03 Boyolali
    14. Balai Rehsos Pamardi Utomo Boyolali

Monday, November 2, 2015

Kunjungan Mahasiswa Universitas Boyolali ke LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Terima kasih kami ucapkan kepada mahasiswa Universitas Boyolali (UBY)  yang tergabung dalam komunitas peduli sesama yaitu ZIGMA UBY. Materi yang disampaikan meliputi perkembangan remaja saat ini yang sangat rentan dengan kejahatan seksual. Materi yang disampaikan semoga dapat menjadi pengalaman tersendiri bagi anak asuh LKSA Darul Hadlonah Boyolali agar tidak terjerumus dalam kasus seksual yang marak dikalangan remaja saat ini.

Saturday, September 26, 2015

Rapat Persiapan Kunjungan Muslimat NU Wilker 1 Provinsi Jawa Tengah

Dalam rangka menanggapi kunjungan kerja Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU Wilker 1 Provinsi Jawa Tengah ke Panti Asuhan Darul Hadlonah se-Jawa Tengah, kami pengurus Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Hadlonah Muslimat NU Kab. Boyolali mengadakan rapat pengurus untuk mempersiapkan kunjungan tersebut. Kunjungan ini diharapkan bukan hanya sekedar formalitas belaka, ini diharapkan bisa menjadi tolok ukur tersendiri bagi pengurus agar tetap selalu memberikan pelayanan maksimal kepada anak asuh.
Selain itu juga rapat ini membahas bagaimana membentuk kepengurusan dan kepengasuhan anak yang ideal yang mengacu pada SNPA (Standar Nasional Kepengasuhan Anak) atau yang disebut "Buku Merah". Ini memang menjadi PR besar bagi pengurus dan pengasuh tentang hal ini. Namun diselip itu juga perlu pengorbanan sosial untuk mewujudkan anak asuh agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah, kedepannya akan menjadi penerus perjuangan untuk bangsa dan negara utamanya bagi agama.

Wednesday, September 23, 2015

MAKNA IDUL ADHA BAGI KEHIDUPAN

MAKNA IDUL ADHA BAGI KEHIDUPAN

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yg banyak. Maka dirikanlah salat krn Tuhanmu dan sembelihlah hewan . Sesungguhnya orang-orang yg membenci kamu dialah yg terputus?
Pemberian ni’mat oleh Allah kepada manusia tak terhingga. Anak isteri dan harta kekayaan adl sebagian ni’mat dari Allah. Kesehatan dan kesempatan juga ni’mat yg sangat penting. Manusia juga diberi ni’mat pangkat kedudukan jabatan dan kekuasaan. Segala yg dimiliki manusia adl ni’mat dari Allah baik berupa materi maupun non materi. Namun bersanmaan itu pula semua ni’mat tersebut sekaligus menjadi cobaan atau ujian fitnah atau bala? bagi manusia dalam kehidupannya. Allah berfirman ?Dan ketahuilah bahwasanya harta kekayaanmu dan anak-nakmu adl fitnah . Dan sesungguhnya Allah mempunyai pahala yg besar?.
Meskipun Allah memberikan ni’mat-Nya yg tak terhingga kepada manusia tetapi dalam kenyataan Allah melebihkan apa yang diberikan kepada seseorang daripada yg lain. Sehingga ada yg kaya raya cukup kaya miskin bahkan ada yang menjadi seorang papa gelandangan berteduh di kolong langit. Demikian juga ada yg menjadi penguasa ada yg rakyat jelata. Ada pimpinan/ kepala dan ada bawahan / anak buah. Ini semua juga dalam rangka cobaan bagi siapa yang benar-benar mukmin dan siapa yg hanya mukmin di bibir saja.
Salah satu bukti bahwa seorang mukmin telah lulus cobaan dalam ni’mat harta kekayaan adl ia dgn ikhlas mengunakannya utk ibadah haji. Sehingga bagi orang demikian akan memperoleh haji yg mabrur. Sedang haji mabrur pahalanya hanyalah surga sebagaimana sabda Nabi SAW ?Orang yg dapat mencapai haji yg mabrur tiada pahala yg pantas baginya selain surga?. .
Betapa gembira dan bahagianya orang kaya yg dapat mencapai haji mabrur demikian. Belum lagi jika ia sempat salat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi maka tiada terkira lagi pahalanya. Namun ini konteksnya adl orang yang kaya. Sedang orang yg tidak mampu / miskin tidak perlu berkecil hati. Bagi kita yg tidak mampu maka konteksnya terkandung dalam hadis Nabi SAW berikut “Hajinya orang yg tidak mampu adalah berpuasa pada hari Arafah .?
Itulah maka sangat disayangkan bila di antara kita ada yg menyia-siakan kesempatan dari Allah yakni tidak mau berpuasa pada tanggal 9 Zul Hijjah yg disebut puasa Arafah itu.
Cobaan tentang harta kekayaan juga berkaitan dgn pelaksanaan ibadah udhiyah yakni menyembelih hewan yang terkenal dgn hewan qurban di hari raya. Karena pada hari ini Allah mensyariatkan utk ber-udhiyah {menyembelih hewan} maka hari raya ini disebut dgn hari raya Adha wa biha sumiya yaumal-adha. Demikian juga penjelasan Rasulullah SAW ?Hari raya fitrah adl pada hari manusia berbuka menyudahi puasa Ramadan. Sedangkan hari raya Adha adl pada hari manusia ber-udhiyah ? .
Maka salah satu bukti lagi bahwa seseorang lulus dari cobaan harta adl ia dgn ikhlas mau mengunakannya untuk ber-udhiyah baik itu berupa sapi kerbau maupun kambing. Ini tergantung pada kemampuan masing-masing. Seekor kambing boleh digunakan utk satu orang beserta keluarga seisi rumahnya. Sedang sapi / kerbau boleh utk tujuh orang beserta keluarga seisi rumah mereka masing-masing. Daging sembelihan ini termasuk syiar agama yakni utk dimakan menjamu tamu diberikan kepada yg meminta atau yg tidak meminta {orang mampu}. Daging ini juga boleh disimpan utk dimakan hingga hari tasyrik . Allah berfirman ?Makanlah sebagiannya dan utk memberi makan orang yg tidak meminta dan orang yg meminta?. {QS. Al-Hajj 36}.
Sementara Nabi bersabda ?Makanlah utk memberi makan dan simpanlah !?
Sementara itu cobaan besar terhadap sesuatu yg dimiliki manusia pernah dialami Abul Anbiya? Khalilurrahman Ibrahim AS. Beliau telah lulus ujian atau cobaan dari Allah. Hal ini didokumentasikan dalam Al-Qur?an ?Dan ketika Ibrahim diberi cabaan oleh Tuhannya dgn beberapa kalimat lalu Ibrahim lulus dalam cobaan itu. Allah berfirman ?Sesungguhnya Aku menjadikan kamu hai Ibrahim Imam semua manusia ..?. ?
Kelulusan Ibrahim tidak hanya dalam melaksanakan perintah Allah tetapi juga dalam kebijaksanaannya menyampaikan perintah itu kepada anaknya yg sangat dicintainya. Beliau tidak langsung mengambilnya tiba-tiba dan tidak pula mencari kelengahan atau dgn taktik menculik teror dan intimidasi. Meskipun Ibrahim memiliki massa yg banyak tetapi beliau tidak menggunakan massa agar anaknya bertekuk lutut di hadapannya. Perintah Allah disampaikannya dgn transparan penuh argumentasi Ilahiah.
Sedangkan Ismail anak yg patuh dan mengerti kedudukan orang tuanya dan posisinya sebagai anak ia tidak membangkang dan tidak bimbang. Ismail memberikan jawaban yg memancarkan keimanan tawaddu? dan tawakkal kepada Allah bukan utk menonjolkan kepahlawanan atau kegagahan mencari popularitas. Ia tidak melakukan unjuk rasa yang konfrontatif tanpa mengindahkan akhlakul karimah atau dgn kekerasan utk memprotes kehendak bapaknya.
Sungguh dua tokoh bapak dan anak ini merupakan uswah hasanah bagi umat manusia. Bahkan syariat Nabi Muhammad SAW merupakan syariat yg dulunya telah diwahyukan Allah kepada Ibrahim . Maka kita menyembelih hewan qurban di hari ?Idul Adha ini termasuk meneladani sunnah Ibrahim sebagaimana sabda Nabi SAW ?Sunnatu abikum Ibrahim.? .
?Idul Adha memiliki makna yg penting dalam kehidupan. Makna ini perlu kita renungkan dalam-dalam dan selalu kita kaji ulang agar kita lulus dari berbagai cobaan Allah. Makna ?Idul Adha tersebut
Menyadari kembali bahwa makhluk yg namanya manusia ini adl kecil belaka betapapun berbagai kebesaran disandangnya. Inilah makna kita mengumandangkan takbir Allahu akbar !
Menyadari kembali bahwa tiada yg boleh di-Tuhankan selain Allah. Menuhankan selain Allah bukanlah semata-mata menyembah berhala seperti di zaman jahiliah. Di zaman globalisasi ini orang dapat menuhankan tokoh lebih-lebih lagi si Tokoh itu sempat menjadi pucuk pimpinan partainya menjadi presiden/wakil presiden atau ketua lembaga perwakilan rakyat. Orang sekarang juga cenderung menuhankan politik dan ekonomi. Politik adalah segala-galanya dan ekonomi adl tujuan hidupnya yg sejati. Bahkan HAM menjadi acuan utama segala gerak kehidupan sementara HAT diabaikan. Inilah makna kita kumandangkan kalimah tauhid La ilaha illallah !
Menyadari kembali bahwa pada hakikatnya yg memiliki puja dan puji itu hanyalah Allah. Maka alangkah celakanya orang yg gila puja dan puji sehingga kepalanya cepat membesar dadanya melebar dan hidungnya bengah bila dipuji orang lain. Namun segera naik pitam wajah merah dan jantung berdetak melambung bila ada orang yang mencela mengkritik dan mengoreksinya. Inilah makna kita kumandangkan tahmid Wa lillahil-hamd !
Menyadari kembali bahwa manusia ini ibarat sedang melancong atau bepergian yg suatu saat rindu utk pulang ke tempat tinggal asal yakni tempat yg mula-mula dibangun rumah ibadah bagi manusia Ka?bah Baitullah. Inilah salah satu makna bagi yg istita?ah tidak menunda-nunda lagi berhaji ke Baitullah. Di sini pula manusia disadarkan kembali bahwa pada hakikatnya manusia itu satu keluarga dalam ikatan satu keimanan. Siaopa pun dia dari bangsa apapun adl saudara bila ia mukmin atau muslim. Tetapi bila seseorang itu kafir adl bukan saudara kita meskipun dia lahir dari rahim ibu yg sama. Maka orang yg pulang dari haji hendaknya menjadi uswah hasanah bagi warga sekitarnya tidak membesar-besarkan perbedaan yg dimiliki sesama muslim terutama dalam hal yg disebut furu?iyah.
Menyadari kembali bahwa segala ni’mat yg diberikan Allah pada hakikatnaya adl sebagai cobaan atau ujian. Apabila ni’mat itu diminta kembali oleh yg memberi maka manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Hari ini jadi konglomerat esok bisa jadi melarat dgn hutang bertumpuk jadi karat. Sekarang berkuasa lusa bisa jadi hina tersia-sia oleh massa. Kemaren jadi kepala kantor dgn mobil Timor entah kapan mungkin bisa jadi bahan humor krn naik sepeda bocor. Sedang ni’mat yg berupa harta hendaknya kita ikhlas utk berinfaq di jalan Allah seperti utk ber-udhiyah .
Percayalah dalam hal harta apabila kita ikhlas di jalan Allah niscaya Allah akan membalasnya dgn berlipat ganda. Tetapi jika kita justru kikir pelit tamak bahkan rakus tunggulah kekurangan kemiskinan dan kegelisahan hati selalu menghimpitnya.
Akhirnya semoga ?Idul Adha dgn berbagai ibadah yg kita laksanakan sekarang ini dapat membangunkan kembali tidur kita . Kemudian kita berihtiar lagi sekuat tenaga utk memperbanyak amal saleh sebagai pelebur amal-amal buruk selama ini. Amin !
Oleh Drs. Syafi’i Salim Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia ( ) (

Sunday, September 20, 2015

Rapat Forum LKSA se-Solo Raya di Panti Asuhan Nur Hidayah Surakarta

(20/09) Surakarta, tepatnya hari Ahad, 20 September 2015 pengurus Forum LKSA Solo Raya yang diketuai Ibu Hj. Fitria, ST melaksanakan rapat rutin pertemuan LKSA Solo Raya yang dilaksanakan di Panti Asuhan Nur Hidayah Surakarta yang beralamat Jl. Pisang no. 12 Kerten Laweyan Surakarta. Forum LKSA Solo Raya ini beranggotakan 7 kabupaten/kota yang terdiri dari Klaten, Kota Solo, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo, Sragen, dan Wonogiri. Tiap - tiap kabupaten/kota terdapat 1 orang sebagai koordinasi, koordinator LKSA Kabupaten Klaten diketuai oleh Ibu Hj. Fitria, ST, koordinator LKSA Kota Solo diketuai Muji Tri Priyono, koordinator LKSA Boyolali diketuai oleh Ibu Wiqoyatun, koordinator LKSA Karanganyar  diketuai oleh Ahmad Syaifudin, koordinator LKSA Sukoharjo diketuai oleh Heru Utomo, koordinator LKSA Sragen diketuai oleh Andi Tri Nugroho, dan koordinator LKSA Wonogiri diketuai oleh M. Ali. Rapat ini merupakan pertemuan ke -3 di Forum LKSA Solo Raya, rapat tersebut membahas tentang sosialisasi SNPA (Standar Nasional Kepengasuhan Anak) dan Pengenalan Akreditasi bagi Panti Asuhan/LKSA. Acara berlangsung pukul 09.00 sampai 12.00 WIB. Semoga dengan pertemuan forum ini memberikan vitamin yang kuat bagi pengurus LKSA untuk semakin memajukan lembaganya agar semakin maju dan profesional.

Saturday, September 12, 2015

Pelatihan Pengurus Panti Asuhan Anak/ Jompo di Boyolali

(11/9) Alhamdulillah penutupan acara pelatihan bagi pengurus panti asuhan anak/ jompo di Kabupaten Boyolali berjalan lancar. Pelatihan ini dimulai pada tanggal 07 September 2015 sampai 11 September 2015 bertempat di LPK Gammatika Boyolali. Pelatihan berlangsung dengan sungguh - sungguh, semua peserta hadir dan mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan Dinas Sosial Kabupaten Boyolali ini.

Semoga dengan pelatihan ini dapat membawa semua pengurus panti asuhan/jompo di kabupaten boyolali menjadi lebih berkreasi dalam mengembangkan lembaganya masing - masing. Dan dengan pelatihan ini diharapkan juga dapat menularkan kepada anak asuh masing - masing panti sebagai bekal pengetahuan nya.

Selamat dan Sukses bagi kita semua.. !!!!!

Tuesday, August 18, 2015

Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah

Pengertian Ibadah

Ibadah secara etimologis berasal dari bahasa arab yaitu عبد- يعبد -عبادة  yang artinya melayani patuh, tunduk. Sedangkan menurut terminologis ialah  sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai allah azza wa jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin[1]. Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan bentuk dan sifat yang berbeda antara satu dengan lainnya [2];

Ibadah Mahdhah
adalah ibadah yang dari segi perkataan, perbuatan telah didesign oleh Alloh SWT kemudian diperintahkan kepada Rasulullah untuk mengerjakannya. Seperti sholat fardu 5 kali, ibadah puasa ramadhan dan haji. Semuanya adalah bentuk paket dari Allah turun kepada Rasulullah kemudian  wajib ditirukan oleh umatnya tanpa boleh menambah atau memperbaharui sedikitpun.
Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah ditetpkan Allah akan tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya. Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
1. Wudhu
2. Tayammum
3. Mandi hadats
4. Shalat
5. Shiyam ( Puasa )
6. Haji
7. Umrah

Apa pernah yang berani menambah atau memperbaharui ibadah semacam itu? Jawabannya ada, yaitu Muawiyah. Dalam Sunah Rasulullah ibadah jum’at didahului dengan 2 khotbah, sedangkan sholat 2 Id didahului sholat baru kemudian khutbah. Ibadah cara ini kemudian oleh Muawiyah diubah yaitu tatakala sholat Id, dia melangkah ke mimbar dan memberi khotbah baru kemudian sholat. Oleh para ulama’ pada masa itu telah diingatkan,

“Hai Muawiyah, sungguh engkau melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Rasulullah” Kemudian Muawiyah menjawab,
“Kalau aku khutbah setelah usai sholat maka tidak ada manusia yang akan mendengarkan khutbahku” sambil berlalu menuju ke mimbar dan ia sungguh telah berkotbah sebelum sholat Id didirikan. Inilah bid’ah yang sesat itu.

Sholat dengan bahasa Indonesia, seperti yang terjadi di Jawa Timur, itu jugabid’ah dholalah (sesat) karena sholat masuk ke dalam ranah ibadah mahdoh sehingga mengubah dan menambahi aturan di dalamnya termasuk kategori sesat. Bukankah Rasulullah sduah menggariskan “Sholluu kamaa roaitumuuni usholli –sholatlah kalian sebagaimana kalian lihat aku sholat”. Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip, yaitu:

a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya. Haram kita melakukan ibadah ini selama tidak ada perintah.

b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutus rasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh:
وماارسلنا من رسول الا ليطاع باذن الله … النسآء
 Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah…(QS. 64)
 وما آتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهوا… 
Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang dilarang, maka tinggalkanlah…( QS. 59: 7).

c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang disebuthikmah tasyri’. Shalat, adzan, tilawatul Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syari’at, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.

d. Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutus Rasul adalah untuk dipatuhi.

Ibadah Ghairu Mahdhah
Ibadah ghoiru mahdhah : adalah seluruh perilaku seorang hamba yang diorientasikan untuk meraih ridho Allah (ibadah). Dalam hal ini tidak ada aturan baku dari Rasulullah. (edisi I tentang  bidah, sudah penulis singgung-- Dalam hadis Jarir ibn `Abdullah disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
من سن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها بعده من غير أن ينقص من أجورهم شيء
ومن سن في الإسلام سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص
من أوزارهم شيء
“Barangsiapa merintis jalan yang baik dalam Islam (man sanna fîl Islâm sunnatan hasanah), maka ia memperoleh pahalanya dan pahala orang-orang yang melakukannya sesudahnya, tanpa berkurang sedikit pun pahala mereka; dan barangsiapa merintis jalan yang buruk dalam Islam (man sanna fîl Islâm sunnatan sayyi-ah), maka dia menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang melakukannya sesudahnya, tanpa berkurang sedikit pun dosa mereka.” (Lihat antara lain: Shahih Muslim, II: 705, Hadis senada diriwayatkan oleh 5 imam antara lain, Nasa’i, Ahmad, Turmudi, Abu Dawud dan Darimi).

Atau dengan kata lain definisi dari Ibadah ghairu mahdhah atau umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah. misalnya ibadaha ghairu mahdhah ialah belajar, dzikir, dakwah, tolong menolong dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip dalam ibadah ini, ada 4:

a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diselenggarakan. Selama tidak diharamkan oleh Allah, maka boleh melakukan ibadah ini.

b. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalam ibadah bentuk ini tidak dikenal istilah “bid’ah” , atau jika ada yang menyebut nya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid’ah, maka bid’ahnya disebut bid’ah hasanah, sedangkan dalam ibadahmahdhah disebut bid’ah dhalalah.
c. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya, manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut logika sehat, buruk, merugikan, dan madharat, maka tidak boleh dilaksanakan.

d. Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh dilakukan.
Maka segala bentuk kegiatan baik yang ditujukan untuk meraih ridho Allah masuk ke dalam ranah ibadah ghoiru mahdoh.

Lha itu peringatan mulid nabi, isro’ mi’roj  kan juga bid’ah tho ustadz? Betul, itu bid’ah namun ia masuk ke dalam kategori sunnah hasanah (bukan sunnah sayyi-ah). Mengapa? Dahulu Buya Hamka ketika kali pertama mendengar  aktifitas Maulid Nabi dan Isro’ Mi’roj juga mengatakan itu adalah bid’ah sesuatu yang tidak pernah dijalankan oleh Rasulullah. Namun ketika beliau menyaksikan sendiri rangkaian kegiatan tersebut  yanga ternyata berisi dzikir-dzikir kepada Allah dan mauidhoh hasanah yang mengajak umat untuk amar ma’ruf nahi munkar serta untuk menteladani pribadi Rasulullah dan memikirkan kekuasaan Allah yang telah menjalankan hambaNya Muhammad saw dari Masjidil Haram-Masjidil Aqsha-Sidratul . Tentang Isra’ Mi’raj dalam Alqur’an disinggung Q.S. Al Isra’ : 1
Artinya ; “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Bagaimana Umat akan bisa melihat kekuasaan Allah yang demikian hebat ini kalau mereka tidak pernah diajak untuk mengaji (baca mengkaji)? Apalagi menjelaskan kepada para pengikut Alqiyadah yang notabene tidak meyakini adanya Isra’ Mi’raj. Mereka tidak akan percaya begitu saja dengan keterangan-keterangan normatif. “Itu kan sudah diinginkan Allah. Kalau Allah berkehendak apapun akan terwujud.”

Lha itu kan Isra’ Mi’raj, lha Maulid nabi kan tidak ada dalilnya ustadz?
Sampeyan ini bagaimana, lihatlah sejarah bagaimana awal mula Maulid nabi diselenggarakan oleh Salahuddin Al Ayyubi (Alqur’an memerintahkan kita untuk melihat  masa lalu untuk masa yang akan datang lihat Q.S. Al Hasyr  (59) : 18)

Sekarang bagaimana umat bisa paham ayat Q.S. Al Ahzab (33) :21? Yang membahas tentang perilaku nabi Muhammad bahkan menteladani perbuatannya (uswatun hasanah) kalau mereka tidak pernah tahu? Baca buku ogah, lihat film tentang sejarah nabi kalah dengan Hollywood  dan Bollywood. Lalu pakai apa dong?
“Makanya ngaji dong ustadz?”
Apa menurut sampeyan semua orang bisa kayak sampeyan ngaji rutin berjam-jam. Tidak semua orang memiliki kesempatan dan peluang seperti sampeyan. Oleh karena itu harus ada media yang bisa mengajak mereka untuk ngaji bareng dalam suasana yang elegan, tidak terlalu formal. Di sinilah diperlukan HIKMAH dalam kita mengajak umat untuk menuju jalan Tuhan.

Lihat Q.S. An Nahl (16) : 125 :
ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن إن ربك
هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan HIKMAH dan pelajaran yang baik (Mauidhoh Hasanah) dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Dalam Islam ada dalilul ‘am (Dalil umum) dan dalilul khos (dalil khusus). Seperti halnya ibadah di atas yang terbagi ke dalam 2 bagian, yakni ibadah dalam artian khusus (ibadah mahdhoh) dan ibadah dalam artian umum (ibadah ghoiru mahdhoh).  Maka ketika dalil khusus tidak dijumpai kita harus merujuk kepada dalil ‘am.

Dengan demikian, kalau kegiatan pengajian Maulid nabi Isra’ Mi’raj itu diberangus, apa bisa sampeyan menciptakan sebuah forum atau kegiatan yang dapat menarik sekian banyak orang untuk turut serta ngaji? Kalau bisa ya tidak apa-apa malahan bagus.Di sinilah perlunya KREASI, IDE-IDE CERDAS yang mengajak kepada kebaikan. Kapan Islam bisa mengikuti perubahan zaman yang kian modern kalau kita senantiasa mundur ke zaman onta?.

Hakikat Ibadah
 Sebenarnya dalam ibadah itu terdapat hakikatnya, yaitu [3] :
خُضُوعُ الرُّوْحِ يَنْشَا ُعَنِ اسْتِشْعَارِالقلبِ بمحبة ِالمعبودِ وعظَمتهِ اعتقادا بان للعالم سلطا نا لايدْرِكُهُ العقلُ حقيقَتَهُ
“ ketundukan jiwa yang timbul dari karena hati (jiwa) merasakan cinta akan Tuhan yang ma’bud dan merasakan kebesaran-Nya, lantaran beri;tiqad bahwa bagi alam ini ada kekuasaan yang akal tak dapat mengetahui hakikatnya".
Adapun seorang arif juga mengatakan bahwa hakikat ibadah yaitu :
اصل العبادةِ ان ترضى لله مد براومختارا, وترضى عنه قاسما ومعطيا ومانعا وترضاه اِلهًا ومعبودا
“ pokok ibadah itu, ialah engkau meridhoi Allah selaku pengendali urusan; selaku orang yang memilih; engkau meridhai Allah selaku pembagi, pemberi penghalang (penahan), dan engkau meridhai Allah menjadi sembahan engkau dan pujaan (engkau sembah)
Didalam ibadah itu terdapat berbagai macam penghalang ibadah [4]. Penghalangnya yaitu :
1. Rezeki dan keinginan memilikinya,
2. Bisikan-bisikan dan keinginan meraih tujuan,
3. Qadha; dan pelbagai problematika, dan
4. Kesusahan dan berbagai musibah.
Syarat-Syarat Diterimanya Ibadah
Ibadah adalah perkara taufiqiyyah, yaitu tidak ada suatu ibadah yang disyari’atkan kecuali berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah. Apa yang tidak di syari’atkan berarti bid’ah mardudah (bid’ah yang ditolak ), hal ini berdasarkan sabda Nabi :
مَنْ عَمَِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدُّ.
“ Barangsiapa yang beramal tanpa adanya tuntutan dari Kami, maka amalan tersebut tertolak.”
Ibadah-ibadah itu bersangkut penerimaannya kepada dua faktor yang penting, yang menjadi syarat bagi diterimanya. Syarat-syarat diterimanya suatu amal (ibadah) ada dua macam yaitu[5]:

1. Ikhlas
قل انى امرت ان اعبد الله مخلصا له الدين. وامرت لان اكون اول المسلمين (الزمر:11-12)
“Katakan olehmu, bahwasannya aku diperintahkan menyembah Allah (beribadah kepada-Nya) seraya mengikhlaskan ta’at kepada-Nya; yang diperintahkan aku supaya aku merupakan orang pertama yang menyerahkan diri kepada-Nya.”

2. Dilakukan secara sah yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah
........فمن كان يرجوالقاءربه فليعمل عملاصالحاولايشرك بعبادةربه احدا (الكهف:110)
“Barang siapa mengharap supaya menjumpai Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh, dan janganlah ia mensyarikatkan seseorang dengan tuhannya dalam ibadahnya itu”
Syarat yang pertama merupakan konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illallaah, karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya kepada Allah dan jauh dari syirik kepada-Nya. Sedangkan syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajib-nya taat kepada Rasul, mengikuti syari’atnya dan meninggal-kan bid’ah atau ibadah-ibadah yang diada-adakan.

Ulama’ ahli bijak berkata: inti dari sekian banyak ibadah itu ada 4, yaitu[6]:
الوفاء بالعهدود والمحافطة على الحدودوالصبر على المفقو والرضا بالموجود
1. Melakasanakan kewajiban-kewajiban Allah
2. Memelihara diri dari semua yang diharamkan Allah
3. Sabar terhadap rizki yang luput darinya

4. Rela dengan rizki yang diterimanya.

Thursday, August 13, 2015

Bangkitkan Magrib Mengaji, Cegah Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja semakin lama terus memprihatinkan. Tindakan remaja itu tak lagi sebatas kenakalan yang dapat ditoleransi. Tetapi telah mengarah pada tindakan kriminalitas. Keluhan terkait kenakalan remaja pun kian diperguncingkan. Masyarakat resah dengan penyimpangan perilaku itu. Saling tuding terhadap pihak yang bertanggung jawab pun tak terelakan. 

Menanggapi persoalan tersebut, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menilai pergeseran budaya dan pola asuh dalam keluarga tak dipungkiri terjadi. Keluarga kerap melepaskan tanggung jawab pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan. ”Padahal pendidikan pertama anak itu terjadi dalam keluarga. Sehingga keluarga perlu memiliki pola asuh dan pola pendidikan yang sangat kuat,” ujarnya usai mengunjungi pondok pesantren di Jakarta kemarin.
Di zaman dulu, tutur dia, hampir setiap keluarga menerapkan pola pendidikan dan pola asuh yang sama. Itu terlihat dari larangan orang tua kepada anak-anaknya keluar pada malam hari. Tetapi mendorong anak-anak untuk belajar dan lebih banyak melakukan kegiatan di dalam rumah.

Di kalangan keluarga muslim, ketegasan terhadap pendidikan anak dan pola asuh menjelang malam itu sangat kentara di zaman dulu. Hampir setiap rumah mengajak anak-anaknya mengaji dan melakukan salat magrib berjamaah. ”Nah inilah yang saya sebut ada pergeseran. Terlalu banyak keluarga yang tak lagi menjaga tradisi baik itu. Tidak ada lagi salat jamaah di rumah dan mengaji,” ucapnya.

Padahal, lanjut dia, tak bisa dielakkan kegiatan salat berjamaah dan mengaji di saat magrib itu punya manfaat banyak. Paling tidak mempu menjaga komunikasi keluarga dan mengendalikan berbagai perilaku menyimpang.

Lebih jauhnya lagi, ungkap Menag, manfaat mengaji dapat menambah ketebalan iman dan keilmuan. Kekuatan itulah yang dapat menjadi benteng dari penyimpangan perilaku pada generasi muda, khususnya remaja. ”Makanya, Kementerian Agama (Kemenag) sangat mendorong program Magrib Mengaji itu. Mengajak keluarga dan remaja untuk bisa memanfaatkan waktu-waktu magrib untuk hal yang lebih positif,” imbuh politisi berkacamata ini.

Dia mengakui kegiatan magrib mengaji di zaman dulu memang perlu diperluas maknanya. Tak lagi sebatas mengaji ayat-ayat suci Alquran saja. Perlu kiranya pula menyisipkan pengetahun-pengetahuan yang kontemporer. Program Magrib Mengaji, perlu dikemas secara menarik. Agar kalangan remaja dapat merasa nyaman mengikuti kegiatan tersebut. Tak merasa sebagai pengekang terhadap keinginan remaja untuk beraktivitas di luar rumah.

”Saya yakin program ini tak dapat berefek langsung pada remaja. Tapi jika dilakukan terus menerus, paling tidak dapat mengurangi aktivitas remaja menjelang magrib di luar rumah,” bebernya.

Program Magrib Mengaji ini tak bisa dilakukan tanpa pendekatan peran pemerintah. Beberapa daerah telah menjadikan kegiatan Magrib Mengaji sebagai bagian dari program pembinaan masyarakat. Ini sangatlah baik dan perlu ditiru. Dengan melakukan upaya bersama, dia percaya generasi muda, terutama kalangan remaja dapat terhindari dari penyimpangan perilaku. Tidak ada lagi kenakalan remaja yang meresahkan para orang tua, apalagi mengarah pada tindak kriminalitas.

Sekilas tentang Leadership Training

Leadership training merupakan sebuah program pelatihan yang didesain khusus untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan seseorang secara efektif serta mampu diimplementasikan  dalam kegiatan berorganisasi sehingga mendapatkan pencapaian hasil yang memuaskan. Leadership training biasanya menerapkan metode secara holistik dimana setiap akan mampu mengalami, dan mendapatkan wawasan, serta wacana baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Anda mungkin sering melihat leadership training di surat kabar, papan reklame dan media iklan lainnya. Pada umumnya leadership training yang ditawarkan dalam media iklan tersebut sangat spesifik tergantung peserta dan tujuan yang ingin dicapai. Misal leadership training untuk mahasiswa, karyawan, sekretaris, supervisor, manajer, dan lain-lain.
Secara umum tujuan leadership training, yaitu agar pesertanya mampu untuk lebih  efektif dalam mengembangkan bawahannya, lebih profesional dalam bersikap dan dapat menjadi panutan/contoh untuk bawahannya.
Materi yang disajikan dalam leadership training, sangat tergantung dari peserta dan tujuannya. Berikut ini contoh garis besar materi leadership training untuk seorang manajer perusahaan.
1. Pengertian tentang leadership : cara membangun kerja tim dan bawahan
a. Memfokuskan pada orang adalah kunci sukses leadership
b. Memahami tipe-tipe pekerja
c. Memahami perilaku alamiah dan ketertarikan pekerja
d. Mengenali komponen kerja tim yang efektif
e. Mengoptimalisasi struktur kerja tim
f.  Mendesain cara penugasan yang efektif dan sesuai dengan kerja tim
g. Menilai dan memberikan solusi kepada kerja tim
2. Leadership dalam diri pribadi : Nilai seorang pemimpin
a. Menilai leadership diri sendiri
b. Memahami tipe-tipe kepemimpinan
c. Membedakan perilaku leader dengan manajer
d. Kemampuan pokok seorang pemimpin :
- Berfikir strategis
- Mampu memecahkan masalah
- Mampu membuat keputusan
- Berpengaruh terhadap bawahannya (sebagai pelatih dan konsultan)
- Kepemimpinan yang berdasarkan situasi adalah teknik leadership yang paling efektif
3. Teknik leadership dengan memberikan contoh panutan kepada bawahan
a. Memahami  tantangan dan bagaimana mengelolanya
b. Membangun kepercayaan dan mengantisipasi perbedaan nilai di tempat kerja
c. Komitmen dan keberanian mengambil keputusan
d. Leadership dalam teknik berkomunikasi
e. Pemahaman meta program
Meta program merupakan sebuah ilmu dan kemampuan praktis mengenai sifat dasar manusia yang memikirkan sesuatu, memilih sesuatu, dan beraksi serta kemampuan bagaimana merubahnya sesuai dengan yang diinginkan . Dasar praktis implementasinya melalui 7 pendekatan pemikiran yaitu : independen atau kooperatif, sosial atau personal, internal atau eksternal, kebutuhan atau peluang, cocok atau tidak cocok, mendekat atau menjauh, dan strategi untuk meyakinkan
f. Membangun karisma, membuat konsensus dan komitmen terhadap implementasi konsensus
Dengan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan materi leadership training ini anda diharapkan nantinya mampu mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Wednesday, August 12, 2015

Mujahadah Itu Barokah

Mujahadah merupakan sebuah istilah yang terbentuk dari asal kata jihad, artinya berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syari'at Islam. Istilah lain yang juga berasal dari kata Jihad, yakni Mujahidin. Mujahidin adalah istilah bagi pejuang (Muslim) yang turut dalam suatu peperangan atau terlibat dalam suatu pergolakan. Dasar dari arti kata jihad adalah "berjuang" atau "berusaha dengan keras" atau "perang", namun "perang" yang dimaksud sebenarnya bukanlah harus berarti "perang" dalam makna "fisik". Jika sekarang jihad lebih sering diartikan sebagai "perjuangan untuk agama", itu tidak harus berarti perjuangan fisik. jika meng-arti-kan jihad hanya sebagai peperangan fisik dan extern untuk membela agama, maka hal ini akan sangat berbahaya, sebab akan mudah dimanfaatkan dan rentan terhadap fitnah. Jika meng-artikan "Jihad" sebagai "perjuangan membela agama", maka lebih tepat bahwa ber-Jihad adalah: "perjuangan menegakkan syariat Islam."
Firman Allah swt. dalam Al-Qur'an, yang artinya : 
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik". (QS.  Al-Ankabut : 69) 
Secara harfiah, kata jihad berarti letih, sukar dan sungguh-sungguh. Sedangkan secara etimologis, jihad berasal dari akar kata bahasa arab (Jahada-Yujahidu-Jihaadan), yang berarti mengerahkan segenap potensi dengan ucapan dan tindakan. Diantara pecahan kata dari kata jihad adalah mujahadah (optimalisasi amal halih), jahdun (kerja keras) dan juhdun (usaha). Dengan demikian, jihad yang dimaksud adalah kesungguhan hati untuk mengerahkan segala kekuatan dan kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai dan ajaran Islam di dalam kehidupan. Dalam konteks tersebut, beribadah yang dijalankan dengan tulus dan penuh kesungguhan, serta berinteraksi dengan sesama manusia yang dijalani dengan penuh kejujuran dan keikhlasan merupakan perilaku “jihad”. 
Firman Allah dalam Al-Qur'an, yang artinya : 
“Dan berjihadlah (bersungguh-sungguhlah) kamu menuju pada Alloh dengan sebenar-benarnya jihad,... (QS. Al-Hajji :78).
Pengertian mujahadah menurut arti bahasa syar’i, dan istilah ahli hakikat sebagaimana dimuat dalam kitab Jami’ul Ushul Fil-Auliya hal. 221, yang telah dikutip oleh Wahidiyah, ialah sebagai berikut: “Arti mujahadah menurut bahasa adalah "perang", menurut aturan syara’ adalah perang melawan musuh-musuh Allah, dan menurut istilah ahli hakikat adalah memerangi nafsu amarah bis-suu’, dan memberi beban kepadanya untuk melakukan sesuatu yang berat baginya yang sesuai dengan aturan syara’ (agama). Sebagian Ulama mengatakan: "Mujahadah  adalah tidak menuruti kehendak nafsu”, dan ada lagi yang mengatakan: “Mujahadah adalah menahan nafsu dari kesenangannya”. 
Menurut Wahidiyah yang dimaksud "Mujahadah" adalah bersungguh-sungguh memerangi dan menundukkan hawa nafsu (nafsu ammarah bis-suu') untuk diarahkan kepada kesadaran "FAFIRRUU ILALLOOH WAROSUULIHI".
Hadist Nabi SAW. : 
"Orang yang berjihad (bermujahadah) adalah orang yang memerangi nafsunya dalam (pendekatan dirinya kepada) Allah", (HR. At-Tirmidzi, At-Thabrani, Ibnu Hibban dan Al-Hakim, dari Fadlolah bin 'Ubaid).
Dengan demikian maka kita telah maklum, bahwa semua aktivitas ruh terhadap hawa nafsu inilah yang kemudian di namakan mujahadah, dengan kata lain ruh harus selalu bermujahadah ke atas hawa nafsu supaya nafsu tidak mengganggu atau dapat mempengaruhi anggota badan dengan perbuatan-perbuatan yang di larang oleh syari’at. Selain itu, karena supaya Qalbu tidak di usik dengan sifat-sifat tercela. Pada waktu yang sama, ruh akan berusaha meningkatkan kualitasnya sendiri agar ia selalu dihiasi dengan sifat-sifat yang mulia yang akan terpancar dan kembali memberikan pengaruh kepada Qalbu, Jasad dan anggota badan. Tingkatan (Maqam) yang ke-5 dalam konsep tasawuf adalah Mujahadah, yaitu bersungguh-sungguh. Secara istilah, maka mujahadah dapat diartikan sebagai satu bentuk kesungguhan untuk menjalankan perintah Allah dengan memenuhi segala kewajiban dan menjauhi atas larangan-Nya; secara lahir dan bathin dengan wujud nyata berupaya  melawan (menundukkan) hawa nafsu. 
Hadits Nabi SAW. :
“Kita baru kembali dari perang kecil akan menghadapi perang besar. Para Shahabat bertanya : YA Rosulalloh gerangan apakah perang besar itu ? Rosululloh  menjawab: “Perang melawan Nafsu”.

Dari keseluruhan makna yang dikandung oleh kata jihad memang sesuatu yang tidak gampang melaksanakannya, bahkan melelahkan. Oleh karena itu maka dalam melaksanakannya harus dengan penuh kesungguhan serta kemampuan. Selain mujahadah, kata jihad juga merupakan asal kata dari terbentuknya kata ijtihad, yang oleh ulama fiqh diartikan sebagai pengerahan kemampuan dengan sungguh-sungguh untuk menggali dan memahami makna yang dikandung oleh Al-Qur'an dan Sunah. 
Dengan memperhatikan makna kata jihad sebagai asal dari kata mujahadah, maka dapat  disimpulkan bahwa Mujahadah ialah satu bentuk usaha yang sungguh-sungguh dalam melawan hawa nafsu yang diupayakan secara optimal lahir dan bathin melalui tindakan nyata dalam menjalankan syariat islam berdasarkan Al-Qur'an dan Sunah.

Makna Hari Kemerdekaan 17 Agustus

Makna Penting 17 Agustus 1945  - Selamat malam semuanya tidak terasa sekali yah besok hari kita akan melangsungkan sholat idul fitri diseluruh tanah air ini. baiklah berhubung sebentar lagi hari kemerdekaan indonesia akan segera dirayakan yaitu tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945. disini saya akan sedikit membahas beberapa ulasan mengenai makna serta apa sih arti dari 17 agustus 1945 itu.

proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia itu merupakan sebuah tonggak bersejarah yang tidak akan kita lupakan sampai akhir hayat. betapa gigihnya para pejuang indonesia dalam menumpas para penjajah yang datang ke indonesia hanya untuk menindas serta untuk memjadikan bangsa indonesia ini ebagai budak mereka. seperti pada zaman kolonial belanda kita di jajah oleh mereka selama 350 tahun dan oleh jepang kita di jajah selama 300 tahun.

dan langsung saja kita bahas bersama sebuah ulasan mengenai arti penting dari sebuah proklamasi kemerdekaan RI ini yang sebelumnya telah saya baca dalam ebuah media website tetangga yang tidak bisa saya sebutkan disini. berikut ulasan singkatnya.

Makna Arti Penting Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Sejarah Lahirnya Proklamasi 17 Agustus 1945 Perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan berlangsung selama berabad-abad dengan pengorbanan jiwa dan raga. Perjuangan memperoleh kemerdekaan ini akhirnya tercapai pada tanggal 17 agustus 1945.
Proklamasi kemerdekaan ini tidak lepas dari rentetan peristiwa sebelumnya, terutama ketika pihak tentara Jepang terdesak dari pihak sekutu dalam peperangan Asia Timur Raya. Jepang pada bulan September 1944 pernah memberikan janji kepada bangsa Indonesia untuk memberikan kemerdekaan di kemudian hari. Sebagai pelaksanaan dari janji jepang tersebut, dibentuklah Badan penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai oleh dr Radjiman Widyodiningrat pada tanggal 29 april 1945. Badan ini kemudian mengadakan sidang-sidang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Lalu badan ini dibubarkan dan diganti oleh Badan baru yang diberi nama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 9 Agustus 1945.

Ketika terdengar berita bahwa Jepang secara resmi telah menyerah pada Sekutu 15 Agustus 1945, para pemimpin berusaha untuk menentukan sikap untuk memerdekakan Indonesia walau sempat terjadi perdebatan sengit dan perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua, dan sempat menimbulkan perisitiwa Rengasdengklok, dimana Soekarno Hatta dibawa oleh kaum muda di Rengasdengklok pada tanggal 16 agustus 1945 Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi di Jalan Pegangsaan Timur 55, diucapkanlah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan ini bukanlah suatu tujuan akhir dari perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih jauh yaitu terciptanya masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Proklamasi Kemerdekaan bukan hanya sekedar dicapai melainkan harus dipertahankan dan diisi oleh segenap rakyat Indonesia.

Wednesday, July 29, 2015

3 Keyakinan yang hanya dimiliki orang sukses

3 KEYAKINAN YANG HANYA DIMILIKI ORANG - ORANG SUKSES

Banyak sekali orang-orang sukses yang ada di dunia ini berbagi cerita tentang kisah inspiratifnya dalam mencapai kesuksesannya. Dari cerita-cerita mereka, kita tahu bahwa menjadi orang yang sukses itu tidak mudah. Selain kerja keras, seseorang harus memiliki sebuah keyakinan yang bisa membangkitkan motivasi diri. Kalau kamu yakin kamu akan sukses, ada baiknya kamu baca dulu  keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh orang-orang sukses di bawah ini.

1. Memilih diri sendiri
Nggak ada orang lain yang mau memilih orang lain untuk jadi sukses. Kalau bisa memilih siapa yang bisa jadi orang sukses, setiap orang pasti lebih memilih diriya sendiri daripada orang lain kan? Terkadang orang-orang lebih memilih untuk menunggu dipromosikan atau diajak terlebih dahulu. Mungkin itu akan berhasil, tapi sekarang kamu tidak perlu lagi menunggu untuk dipilih.
Orang yang sukses tidak akan menunggu untuk dipilih, dan mereka sangat yakin untuk memilih dirinya sendiri. Kamu bebas kok untuk melakukan apapun yang kamu inginkan. Kamu tidak perlu menunggu orang lain untuk bisa menemukan dan menyalurkan keahlian dan inisiatifmu.

2. Lupakan takdir
Kalau kamu pernah beberapa kali merasakan kegagalan, mungkin kamu sempat berpikir bahwa kamu adalah orang yang tidak beruntung. Kamu merasa bahwa kamu memang tidak ditakdirkan untuk menjadi orang yang sukses. Bagi orang-orang yang telah sukses, kesuksesan itu adalah suatu hal yang bisa diprediksi. Tidak ada satupun orang yang ditakdirkan untuk gagal. Kesuksesan itu adalah sebuah pencapaian yang bisa diraih oleh siapapun juga.Sukses bukanlah sebuah takdir.
Jika kamu memiliki keinginan dan mau bekerja keras, kamu pasti bisa mencapai sebuah kesuksesan. Yang menentukan takdirmu hanya diri kamu sendiri, dan semua itu tergantung dengan apa yang sudah kamu lakukan. Jadi, kalau kamu ingin ditakdirkan menjadi orang sukses, takdirkanlah dirimu sendiri.

3. Melayani orang lain
Orang-orang yang sukses memiliki keyakinan bahwa sebuah kesuksesan tidak akan datang bersama dengan keegoisan. Beberapa orang yang memiliki ambisi untuk sukses, seringkali terlalu terpaku pada tujuan-tujuan pribadi mereka sendiri. Tetapi menurut orang-orang yang telah sukses, ssebuah kesuksesan akan tercapai jika kita berhasil melayani orang lain.
Jika kamu terlalu berambisi untuk mencapai sebuah kesuksesan untuk dirimu sendiri, maka kesuksesanmu hanya terbatas dan sejenak saja. Tetapi jika ambisimu mencakup kepentingan orang banyak, kamu tidak hanya sukses untuk dirimu sendiri, tetapi kamu juga membuat orang lain sukses. Seperti yang pernah dikatan oleh Steve Jobs, “My job is to not be easy on people. My job is to make them better“.

Keyakinan bukan hanya sekedar hal yang kita percaya saja, namun keyakinan juga akan menumbuhkan motivasi dan semangat dalam diri kita. Tanpa sebuah keyakinan, sepertinya kamu nggak akan bisa melakukan segala sesuatunya dengan bersungguh-sungguh.
Setelah membaca tentang keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh orang-orang sukses di atas, apakah kamu semakin yakin suatu saat nanti kamu akan menjadi orang sukses? Semoga berhasil ya guys!

Monday, July 27, 2015

Halal Bi Halal Keluarga Besar LKSA Darul Hadlonah

Memaknai selesainya puasa bulan Ramadhan dan untuk mempererat tali silaturrahmi, kami pengurus Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Hadlonah Muslimat NU Boyolali mengadakan acara halal bi halal. Acara yang bertempat di Aula Imam Muradji, tepatnya Gedung LKSA Darul Hadlonah Putri yang beralamat Jln. Widuri Gang III Dawung Rt 02 Rw 06 Pulisen Boyolali ini menghadirkan orang tua/wali anak asuh, pengurus LKSA, perangkat desa setempat, dan beberapa tamu undangan. Acara berlangsung meriah dan khidmad dan semoga silaturrahim akan selalu terjalin erat sampai kapanpun. Kami seluruh keluarga besar LKSA Darul Hadlonah mengucapkan minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.

Sunday, June 21, 2015

Peresmian Gedung LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-NYA semoga kita terlindung dari keselamatan dunia dan di akhirat. Dengan mengucapkan "bismillahirrohmanirrohin Gedung (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) LKSA Darul Hadlonah 2 Muslimat NU Kabupaten Boyolali yang beralamat Jl. Widuri Gg. III RT 02 RW 06 Dawung Pulisen Boyolali kami resmikan". Semoga dengan dibuka Darul Hadlonah 2 (putri) ini semakin memberikan suntikan positif bagi kita semua bahwa kita sebagai umat Islam wajib hukumnya membantu sesama demi kesejahteraan bersama. Semoga Allah meridhoi-NYA. Amiinnn.

Monday, June 15, 2015

I'tidhal (Ikatan Santri Darul Hadlonah Boyolali)

Alhamdulillah, dengan terbentuknya kepengurusan Ikatan Santri Darul Hadlonah atau lebih awam disingkat dengan i'tidhal ini semoga menjadikan ajang silaturrahim antar santri maupun antar alumni Darul Hadlonah Boyolali. Organisasi ini sebenarnya mirip seperti OSIS dalam sekolah formal, I'tidhal memprogramkan kegiatan - kegiatan keagamaan maupun umum untuk para anak asuh/santri darul hadlonah. Semoga dengan I'tidhal-nya LKSA Darul Hadlonah Boyolali ini kita semakin giat melakukan dakwah Islam, memberantas kebodohan, jihad di jalan Allah SWT.

Friday, May 1, 2015

Download Lagu Terbaru


Download lagu terbaru | Download musik terbaru
Kumpulan lagu - lagu sholawat asbabul musthofa terbaru dibawah ini :
Silahkan Download...
  1. Tholama Asku - AM download disini.
  2. Ya Imamarusli - AM download disini.
  3. Muhammadun download disini.
  4. Ya waridal unsi - gapuro download disini.
  5. Busrolana - gapuro download disini.
  6. Turi Putih - Asbabul Musthofa download disini
  7. Al Madad - Asbabul Musthofa download disini
  8. Qomarun - Asbabul Musthofa download disini
  9. Nawwarti Ayyami - Marawis Al Wahda, silahkan download disini
  10. Ya Asyiqol Mustofa - download disini
Kumpulan lagu - lagu pop terbaru dibawah ini :
Silahkan Download...
  1. Virgoun - Surat cinta untuk starla, download disini
  2. Balasan cinta untuk starla, download disini
  3. Ungu - Luka Disini, download di sini
  4. Peterpan - Walau Habis Terang, download disini
  5. Last Child - Pedih (New Version), download disini
Kumpulan lagu - lagu dangdut terbaru dibawah ini :
Silahkan Download...
  1. Terkatung Katung, download disini
  2. Cidro, download disini
  3. Janji, download disini
  4. Kabut Biru, download disini
  5. Tresno Waranggono, download disini
  6. Suket Teki, download disini
Kumpulan lagu-lagu instrumental terbaru dibawah ini :
Silahkan Download...
  1. Jason Miraz - I'm Yours (Instrumental), download disini
  2. Bruno Mars - Just The Way You Are (Instrumental), download disini
  3. A Thousand Years (Instrumental), download disini

|| Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Darul Hadlonah Boyolali || LKSA || PSAA || Panti Asuhan || Darul Hadlonah ||

Sumber gambar : jurnal.id

Kegiatan Latihan Manasik Haji dan Umrah

(01/05/2015) Alhamdulillah kegiatan latihan manasik haji dan umrah telah selesai. Salah satu kegiatan dari I'tidhal (Ikatan Santri Darul hadlonah Boyolali) ini dilaksanakan di dua tempat, tempat yang pertama yaitu di aula darul hadlonah (teori) dan Gedung NU Center Boyolali (praktek).
Semoga dengan kegiatan positif ini semua anak asuh darul hadlonah semakin bertambah ilmunya, semangatnya, potensinya dan imannya. Semoga kita semua besok bisa melihat Ka'bah di Baitul Makkah. Amiiinnnn

Sedikit materi yang disampaikan tadi antara lain :
Haji merupakan rukun Islam kelima yang diwajibkan atas setiap muslim yang merdeka, baligh, dan mempunyai kemampuan, dalam seumur hidup sekali. Namun, dari kalangan umum atau masyarakat banyak mulai dari golongan petani, pedangang, pengawai dan lain sebagainya masih banyak yang masih belum mengerti tentang apa yang harus mereka lakukan dalam melakukan umrah atau haji, sehingga dengan demikian maka semestinya bila kita menjelaskan dengan sedikit pendapat yang di ambil dari beberapa pendapat para imam- imam madhab yang telah menjadi suri tauladan dan pengangan untuk dijadikan rujukan bagi kita kalangan awam, sehingga kita dalam melaksanakan ibadah haji tidak hanya sekedar pergi begitu saja ke tanah Mekkah dengan menelan biaya jutaan rupiah atau hanya sekedar nikmatnya mengendarai pesawat terbang atau jalan-jalan di tanah suci Mekkah atau Madinah.
A.  Umrah Dan Haji
Dalam mengerjakan ibadah haji mengandung dua macam ibadah yang erat sekali hubungannya yaitu: Umrah/haji kecil, dan haji yang biasa.
Cara-cara mengerjakan haji dan umrah ini dapat dilakukan dengan 3 cara :
1. Tamattau’ : Adalah mengerjakan umrah terlebih dahulu hingga selesai.  Kemudian     baru mengerjakan haji pada tanggal 8 dzulhijjah.
2.  Qiran         :   Adalah mengerjakan haji dan umrah sekaligus.
3.   Ifrad        :   Adalah mengerjakan haji telebih dahulu, kemudian mengerjakan umrah.
B.  Pengertian Haji
Tentang pengertian haji ini dapat ditinjau melalui dua segi yaitu; dari segi bahasa dan dari segi istilah: Dari segi bahasa haji artinya menuju. Sedangkan menurut istilah fiqih, haji artinya menuju baitullah ditanah haram makkah untuk beribadah. Dan menurut para ‘Alim 'Ulama, haji berarti mengunjungi ka’bah untuk beribadah kepada Allah dengan rukun-rukun tertentu serta beberapa kewajibannya dan mengerjakannya pada waktu tertentu. Jadi haji itu adalah rukun islam yang kelima yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan apabila ia telah memenuhi syarat-syaratnya dan kewajiban haji itu hanya sekali seumur hidup.
C.  Keutamaan haji
Dari Abu Hurairuh ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda; “dari umroh ke umroh itu adalah penghapus dosa diantara dua umroh itu, dan haji yang mabrur itu tidak lain ganjarannya melaikan surga”. (Muttafaq’alaih).
wajibnya haji ini dikerjakan setiap muslim yang menunaikan syarat-syaratnya berdasarkan firman Allah .
Artinya: Mengerjakan haji adalah kewajiban terhadap Allah yaitu (bagi) oarang yang sanggup mengadakan kebaitullah. (Q.S Ali-Imran 97).
Rasulullah saw bersabda tentang kewajiban haji :
Artinya; dari ibnu Umar ra. telah datang seorang laki-laki kepada Nabi saw. Dan berkatalah ia: “ ya rasulullah apakah yang mewajibkan haji? “Rasulullah menjawab: Ada bekal dan kendaraan” (H.R Turmadzi).
D.  Syarat wajib haji
                Syarat-syarat sahnya mngerjakan haji yaitu :
1.      Islam
2.      Baligh
3.      Berakal sehat
4.      Merdeka Kerena  haji itu tidak wajib atas orang yang demikian.
5.      Kuasa (mampu).
                Pengertian kuasa / Mampu
                Yang dimaksud mampu ialah :
 a.    Cukup bekalnya untuk pulang pergi serta cukup pula nafkah yang ditinggalkan, dan jika berhutang, segala hutangnya telah dibayar.
 b.   Ada kendaraan bagi orang yang datang dari luar kota mekkah, sesuai dengan keperluannya dan aman.
E.  Rukun haji
                Rukun yaitu sesuatu perbuatan apabila tidak melakukan menyebabkan tidak sahnya haji. Perbuatan itu tidak boleh diganti dengan dam. Rukun haji terdapat enam macam yaitu :
 a.   Ihram yaitu berpakaian ihram dan niat ihram dan haji.
 b.   Wukuf di arafah pada tanggal 9 zulhijjah; yakni hadirnya sesorang yang berihram untuk haji sesudah tergelincir matahari yaitu pada hari ke-9 zulhijjah.
 c.   Thawaf atau thawaf ifadhoh
 d.   Sa’i yaitu lari-lari kecil antara sofa dan marwah 7 kali.
 e.    Tahallul artinya mencukur atau mengunting rambut sedikitnya 3 helai.
 f.    Tertib.
F.  Kewajiban haji
Kewajiban haji berbeda lagi dengan rukun haji, Wajib yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tetapi sahnya haji itu tidak tergantung atasnya, karena boleh diganti dengan dam yaitu menyembelih binatang.
Ada beberapa kewajiban haji yang harus dijalankan:
 a.      Ihram dari miqat
 b.      Bermalam dimuzdalifah sesudah wukuf
 c.      Bermalam dimina selama 2 atau 3 malam pada hari tasyrik
 d.      Melempar jumrah aqobah 7 kali dengan batu
 e.      Melempar jumrah ketiga-tiganya yaitu jumrah ula, wustho, dan aqabah.
 f.      Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram

G.  Hukum Dan Wajib Umrah
1.   Rukun ‘umrah ada 5 yaitu :
a.  Ihram dengan niat masuk manjalani ‘umrah
b.  Thawaf
c.  Sa’i
d.  Tahallul
e.   Tertib
2.      Wajib umrah ada dua yaitu :
a.      Ihram dari miqat
b.      Meninggal larangan karena ihram
H.  Cara pelaksanaan haji
      a. Ihram
Ihram adalah permulaan memasuki pekerjaan haji atau ‘umrah, seperti takbiratul ihram dalam shalat. Ihram haji dimulai dari rumah pada tanggal 8 Dzulhijjah dengan niat : “Segaja mengerjakan ‘ibadah haji  dengan ikhlas karena Allah, serta mengucapkan Talbiyah”.
       b. Tata cara ihram
Tentang tata cara berihram ini dapat diutarakan sebagai berikut;
1.      Lebih dahulu membersikan badan, memotong kuku, mandi dan berwudhu’.
2.      Memakai pakain ihram.
             a.    Orang laki-laki memakai dua helai kain putih yang tidak berjahit. Sehelai dipakai seperti kain panjang dan sehelai lagi untuk selendang atau selimut guna menutup badan.
  b.    Orang perempuan tetap biasa, hanya muka dan belah telapaknya terbuka.
 3.      Shalat sunat ihram dua raka’at.
 4.      Sehabis shalat berangkatlah menuju makkah atau Arafah. (setelah tiba di miqat, maka niat seperti tersebut diatas).
 5.      Sejak waktu itu, mulailah masuk dalam ihram dan dikenakan segala larangan ihram.
          c.         Beberapa larangan dalam mengerjakan ihram ini dapat  diutamakan sebagai      berikut:
  Memakai pakain yang dijahit (menyarung), kecuali wanita.
  Menutup kepala bagi laki-laki dan menutup muka bagi wanita. (boleh melakukan sesuatu yang tidak dianggap tidak menutup, misalnya meletakkan tangan di atas kepala).
  Memotong atau mencabut kuku kecuali jika kuku itu pecah dengan sendirinya dan pecahnya itu menganggu terlaksananya amalan ihram  maka boleh menghilangkan  kuku yang pecah itu.
  Memotong atau mencabut atau menyisir rambut.
  Memakai wangi-wangian.
  Berburu binatang yang halal dimakan dagingnya.
  Memotong pohon yang tumbuh ditanah haram.
  Nikah atau menikahkan.
  Bersetubuh.
  Bersentuhan kulit dengan maksud menyalurkan nafsu sahwat.
Mereka yang melanggar larangan tersebut wajib membayar dam, dan hajinya tidak sah.
I.  Wukuf di ‘Arafah
Wukuf artinya berhenti di ‘Arafah, wuquf termasuk rukun haji yang terpenting. Waktu wuquf dimulai dari tergelincir matahari kesebelah barat, hari tanggal 9 dzulhijjah sampai waktu Pazar 10 dzulhijjah.
Cara mengerjakan wukuf :
Umumnya beberapa hari manjelang tanggal 9 zulhijjah yaitu hari wukuf para  jama’ah haji telah berangkat ke arafah.
Pada hari tarwiyah para jama’ah haji dari makkah ke mina dan mereka disana melaksanakan shalat zuhur, asar, magrib dan disunnatkan pula bermalam dimina esok harinya terus menuju arafah dan diutamakan shalat zuhur di sana yaitu di mesjid namirah setelah  shalat zuhur  maka tiba saatnya wukuf dan seluruh perhatian harus dicurahkan beribadah kepada Allah dengan memperbanyak istighfar memohon ampun dari segala dosa, karena inilah yang sangat penting dan hanya sebentar waktunya.
Setelah selesai wukuf, kemudian pergi ke musdalifah pada waktu asar atau habis magrib. Bermalam di muzdalifah termasuk wajib haji.
J. Thawaf
     1. Pengertian thawaf ini ada 5 macam yaitu
  Thawaf ‘umrah yaitu thawaf yang menjadi salah satu rukun ‘umrah
  Thawaf  ifadhah (thawaf rukun haji atau thawaf haji) yaitu yang menjadi salah satu dan  dilakukan sesudah melempar jumrah ‘Aqabah.
  Thawaf  qudum (thawaf baru sampai dima’kah) yaitu thawaf  sebagai salah satu tahiyatul masjid.
  Thawaf wada’ (thawaf yang akan meninggalkan ma’kah) yaitu thawaf sebagai pamitan untuk meninggalkan kota suci ma’kah.
  Thawaf sunnat : yaitu thawaf yang dikerjakan disetiap waktu.
    2. Syarat-syarat sahnya thawaf
Tentang syarat-syarat supaya sahnya thawaf ada 7 perkara yaitu :
a.     Niat
b.     Menutup ‘aurat
c.     Suci dari hadast dan najis
d.     Ketika thawaf ka’bah harus disebelah kiri
e.     Dimulai dari hajarul sawad dan diakhiri di hajarul aswad pula
f.      Harus dilakukan di mesjidil haram
g.     Thawaf itu ditujukan kerena thawaf saja
    3. Cara-cara melakukan thawaf
Cara melakukan thawaf  ini harus dimulai dari arah hajar aswad, dengan bersalam  kepadanya yaitu menciumnya sedapat mungkin atau bersalam dengan angkat tangan atau berisyarat dengan menunjukkan telunjuk tangan lalu dikecup tangannya. Kemudian menghadap ke kanan (menjadikan ka’bah disebelah  kirinya), selanjutnya berjalan sambil berdo’a. Demikian dijalankan sampai 7 kali keliling dengan cara dan berdo’a seperti diatas, dan setelah selesai 7 kali, kemudian mencium hajar aswad dan berdo’a dengan apa yang dikehendak, kerena disini tempat ijabah/maqbul.
          Kemudian pergi kemakam ibrahim yaitu tempat yang letaknya di samping ka’bah. Untuk selanjutnya shalat dua raka’at yang disebut “shalat sunnat thawaf”.
K.  Bersa’i.
Sa’i yaitu berjalan cepat, pulang pergi diantara dua tempat : antara shafa dan marwah.
  a. Syarat-syarat sa’i ini ada 4 perkara, yaitu :
             Sesudah thawaf rukun atau thawaf qudum
          Mulai dari shafa dan diakhiri di marwah
          Tujuh kali dengan yakin,
        Berjalan dalam batas lingkungan tempat sa’i (mas’a).
         b. Cara-cara mengerjakan sa’i yaitu :
Dimulai dari shafa dan di sana kita mulai :
              Niat
              Berdiri menghadap/melihat ka’bah, kemudian membaca takbir
            Selanjutnya berdo’alah/memohon dengan suka hatinya apa yang dikehendaki dari Allah SWT.
L. Tahallul
Tahallul  suatu cara mengakhiri atau keluar dari ihram, seperti salam buat mengakhiri shalat.
     Cara tahallul
Setelah selesai mengerjakan sa’i, maka dilakukan tahallul yaitu memotong rambut sedikitnya tiga helai rambut kepala dengan alat apapun. Bagi laki-laki sunnat rambutnya dicukur habis dan bagi wanita mengunting rambut sepanjang jari.
Bagi oarang yang berpakai ihram mulai waktu itu boleh ganti pakaian biasa dan sudah lepas dari segala larangan ihram.