:: SELAMAT DATANG - SUGENG RAWUH - WELCOME ::

WEBSITE LKSA DARUL HADLONAH BOYOLALI

Gedung Asrama Anak Asuh Putri

LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

Gedung Asrama Anak Asuh Putra

LKSA Darul Hadlonah 1 Boyolali

Foto Bersama dalam Acara Penyerahan Sertifikat Akreditasi LKSA

Alhamdulillah LKSA Darul Hadlonah sudah terakreditasi

Kunjungan BALKS ke LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

Tim Asesor Akreditasi LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

TEPAK (Temu Penguatan Kapasitas Anak dan Keluarga)

Kegiatan TEPAK LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Kegiatan Character Building

Kegiatan Karakter Membangun Karakter di LKSA Darul Hadlonah 1 Boyolali

Indahnya berbagi antar sesama

Makan Bersama Donatur di LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Yonif Raider 408/SBH Berbagi

Kegiatan Bakti Sosial Yonif Raider 408/SBH ke LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

Pelatihan Metodologi Qiroati LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Kegiatan Pelatihan Metodologi Qiroati di Asrama Putra LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Thursday, January 23, 2020

Apa Itu Anak Terlantar?

A. PENGERTIAN
Anak merupakan investasi dan harapan masa depan bangsa serta sebagai generasi penerus di masa mendatang. Dalam siklus kehidupan, masa anak-anak merupakan fase dimana anak mengalami tumbuh kembang yang menentukan masa depannya. Anak memerlukan perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau keluarganya sehingga secara mendasar hak dan kebutuhannya dapat terpenuhi secara baik. Anak seyogyanya harus dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sehat jasmani dan rohani, merupakan aset yang akan menentukan kualitas peradaban bangsa.

Fenomena yang perlu mendapat perhatian saat ini adalah maraknya anak-anak terlantar, meningkatnya angka penduduk miskin telah mendorong meningkatnya anak-anak terlantar. Pada umumnya anak-anak terlantar mengalami masalah seperti kesulitan ekonomi, menderita gizi buruk, kurang perhatian dan kasih sayang orang tua, tidak bisa menjalankan pendidikan secara maksimal dan lain sebagainya.

Menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979, Anak Terlantar adalah anak yang karena suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya, sehingga kebutuhan anak tidak terpenuhi secara wajar, baik jasmani, rohani maupun sosial. Sementara menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 menyatakan bahwa anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar baik fisik, mental, spiritual dan sosial.

Pengertian Anak Terlantar menurut Kementerian Sosial adalah anak usia antara 5 – 18 tahun  karena sebab orang tuanya tidak dapat melakukan kewajibannya (karena beberapa kemungkinan; miskin, tidak mampu, salah seorang atau kedua-duanya sakit atau meninggal, keluarga tidak harmonis, tidak ada pengasuh/pengampu) sehingga terganggu kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan baik secara jasmani, rohani dan sosial. 
B. Ciri-Ciri Anak Terlantar 
Ada beberapa ciri-ciri dari anak terlantar, menurut Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 27, karakteristik anak terlantar adalah sebagai berikut :
  1. Mereka adalah anak laki-laki ataupun perempuan berusia 5-l8 tahun.
  2. Tidak memiliki ayah, karena meninggal (yatim) atau ibu karena meninggal tanpa dibekali secara ekonomis untuk belajar, atau melanjutkan pendidikan dasarnya.
  3. Orang tua sakit-sakitan dan tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap. Penghasilan tidak tetap dan sangat kecil dan tidak mampu membiayai sekolahnya.
  4. Orang tua tidak mempunyai tetap tinggal yang tetap baik itu rumah sendiri atau sewaan.
  5. Tidak memiliki ibu dan bapak (yatim piatu) dan saudara serta belum ada orang lain yang menjamin kelangsungan pendidikan pada tingkatan dasar dalam kehidupannya.
  6. Anak yang tidak terpebuhi kebutuhan dasarnya.
  7. Anak yang lahir karena tindak pemerkosaan dan tidak mendapat pendidikan.  
C. Penyebab Timbulnya Permasalahan Anak Terlantar 
Ada berbagai penyebab anak mengalami keterlantaran sehingga mereka tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. 
Penyebab anak terlantar yaitu : 
l. Faktor keluarga 
Adanya kelalaian orang tua terhadap anaknya sehingga anak merasa ditelantarkan. Anak-anak sebenarnya hanya membutuhkan perlindungan orang tuanya untuk tumbuh dan berkembang. 
2. Rendahnya pendidikan orang tua
Rendahnya pendidikan orang tua, sehingga mereka tidak mengetahui dan memahami fungsi dan peran sebagai orang tua dan ketidaktahuan akan hak-hak anak. Di lingkungan masyarakat miskin pendidikan cenderung diterlantarkan karena krisis kepercayaan pada pendidikan serta ketiadaan biaya pendidikan 
3. Faktor sosial, politik dan ekonomi
Akibat situasi krisis ekonomi yang tak kunjung selesai, anggaran pemerintah lebih banyak untuk masalah utang negara, dibandingkan dengan memperbaiki masalah ekonomi masyarakat aspek kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial anak 
4. Kelahiran di luar nikah 
Seorang anak yang kelahirannya tidak dikehendaki pada umumnya sangat rawan untuk diterlantarkan bahkan diperlakukan salah (child abuse) pada tingkat ekstrem perilaku penelantaran anak bisa berupa tindakan pembuangan anak untuk menutupi aib atau karena ketidaksanggupan orang tua untuk melahirkan dan memelihara anaknya secara wajar.
D. Permasalahan yang Dihadapi Anak Terlantar 
Sesuai dengan kondisi dari anak terlantar maka permasalahan yang dihadapi anak terlantar adalah anak merasa kasih sayang orang tua yang didapatkan tidak utuh, anak akan mencari perhatian dari orang lain, merasa kurang percaya diri, malu, dan tertekan. Mereka umumnya mencari pelarian dan tidak jarang yang akhirnya terjerat dengan pergaulan bebas dan masalah penyalahgunaan obat. 

Permasalahan lain yang dirasakan oleh mereka adalah kurang gizi, kurang perhatian, kurang pendidikan, kurang kasih sayang, kehilangan hak untuk bermain, dan aanak mengalami masalah eksploitasi ekonomi, psikologis dan sosial.

Dikutip dari berbagai sumber

|| Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Darul Hadlonah Boyolali || LKSA || PSAA || Panti Asuhan || Darul Hadlonah ||