:: SELAMAT DATANG - SUGENG RAWUH - WELCOME ::

WEBSITE LKSA DARUL HADLONAH BOYOLALI

Gedung Asrama Anak Asuh Putri

LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

Gedung Asrama Anak Asuh Putra

LKSA Darul Hadlonah 1 Boyolali

Foto Bersama dalam Acara Penyerahan Sertifikat Akreditasi LKSA

Alhamdulillah LKSA Darul Hadlonah sudah terakreditasi

Kunjungan BALKS ke LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

Tim Asesor Akreditasi LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

TEPAK (Temu Penguatan Kapasitas Anak dan Keluarga)

Kegiatan TEPAK LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Kegiatan Character Building

Kegiatan Karakter Membangun Karakter di LKSA Darul Hadlonah 1 Boyolali

Indahnya berbagi antar sesama

Makan Bersama Donatur di LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Yonif Raider 408/SBH Berbagi

Kegiatan Bakti Sosial Yonif Raider 408/SBH ke LKSA Darul Hadlonah 2 Boyolali

Pelatihan Metodologi Qiroati LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Kegiatan Pelatihan Metodologi Qiroati di Asrama Putra LKSA Darul Hadlonah Boyolali

Tuesday, February 17, 2015

Kegiatan Perawatan Jenazah


Boyolali – Mendengar kata jenazah, bagi sebagian orang adalah hal yang menakutkan, apalagi merawat jenazah. Banyak orang menghindari kegiatan ini sehingga acara merawat jenazah sering dilakukan oleh orang-orang tertentu saja yang biasanya adalah orang-orang tua. Kadang dengan berbagai alasan, acara merawat jenazah sering dilimpahkan pada organisasi perawatan jenazah. Padahal kewajiban orang Islam atas saudaranya yang meninggal adalah merawat jenazahnya. Terlebih lagi merawat jenazah itu hukumnya Fardhu Kifayah yaitu wajib bagi sesama umat Islam, akan tetapi jika sebagian umat muslim telah melaksanakan kewajiban itu, maka gugur kewajiban bagi muslim yang lain.
Untuk menghindari kelangkaan perawat jenazah, LKSA Darul Hadlonah sebagai salah satu Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak mengenalkan cara merawat jenazah pada para anak asuhnya, Ahad  (15/2). Materi merawat jenazah merupakan salah satu bagian dari pelajaran Diniah Fiqih. Sebagai bagian dari masyarakat, sudah seharusnya setiap muslim mengetahui dengan benar bagaimana cara merawat jenazah mulai dari memandikan, mengafani, menyolatkan dan menguburkan jenazah. “Kegiatan ini diadakan agar anak-anak dapat praktik langsung cara merawat jenazah. Selain juga untuk menghindari ketakutan anak-anak pada jenazah,” kata Dra. Zuhrotun sebagai pemandu kegiatan ini sekaligus Ketua LKSA Darul Hadlonah. Zuhrotun menambahkan bahwa dengan belajar cara merawat jenazah, anak-anak dapat berperan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam acara takziah, paling tidak anak-anak tidak hanya duduk-duduk mengobrol, namun mereka juga membantu menyiapkan perlengkapan untuk merawat jenazah. Lambat laun diharapkan anak-anak tersebut mempunyai keberanian untuk merawat jenazah.
Merawat jenazah dalam Islam sangat penting. Untuk itu wajib bagi umat Islam untuk mengajarkan tata caranya pada generasi setelahnya. Regenerasi sangat perlu untuk dilakukan mengingat anak-anak muda semakin tidak mengenal bagaimana cara merawat jenazah. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa yang takziah hingga dishalatkan, maka ia mendapat pahala satu qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya mendapatkan pahala dua qirat.” Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat apakah dua qirat itu? Beliau menjawab, “Laksana dua bukit besar” (HR. Bukhari dan Muslim).
Nah, sudah seharusnya LKSA sebagai institusi Islam menyapkan anak didiknya untuk mendapatkan pahala dua qirat seperti yang dijanjikan Allah SWT. Amin.

Monday, February 16, 2015

Rapat Perdana LKSA se-Solo Raya


Alhamdulillah, LKSA se-Solo Raya mengadakan rapat perdana di LKSA Aisyiyah Putri Karanganyar. Semua perwakilah LKSA di wilayah Karesidenan Surakarta telah menghadiri acara tersebut. Rapat tersebut membahas tentang perubahan nama Panti Asuhan menjadi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Selain itu juga membahas bagaimana mengelola LKSA agar menjadi lebih maju.

Sejarah Nabi Ismail AS

Sejarah Singkat Nabi Ismail A.S.

"Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi"
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

Nabi Ismail a.s. adalah anak Nabi Ibrahim a.s. dan ibunya Siti Hajar. Siti Hajar adalah budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s.  Dari semenjak kecil hingga dewasa Siti Hajar dipelihara oleh Nabi Ibrahim a.s. sehingga diperistrikannya.

Sedangkan istri pertama yaitu Siti Sarah dari semenjak muda belum bisa memberikan anak dan baru mendapatkan anak ketika usianya sudah lanjut, yang mana anak tersebut diberi nama Ishaq. Sebagaimana wanita lainnya, Siti Sarah rupanya merasa kurang senang kalau Siti Hajar sudah mendapatkan anak terlebih dahulu dari pada dirinya.

Kemudian Nabi Ibrahim a.s. membawa istrinya (Siti Hajar) dan Ismail yang masih bayi ke negri Mekkah yang pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong yang belum di diami oleh manusia. Lalu atas perintah Allah s.w.t. Nabi Ibrahim a.s. pun kembali ke negri Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.

Suatu ketika Siti Hajar kehabisan air, beliau sangat kehausan sehingga air susunya pun kering. Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari kian kemari sampai ke bukit Shafa dan Marwah. Kemudian Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril yang menunjuk suatu tempat (Shafa) dimana bayinya (Ismail) dibaringkan dalam keadaan menangis sambil merentak-rentakan kakinya. Atas izin Allah s.w.t. didekat Ismail menangis itu, memancarlah mata air. Siti Hajar tergesa-gesa menampungnya. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada air yang berlimpah-limpah itu "Zam-Zam!" yang artinya "Berkumpullah!" maka air itu berkumpul untuk kemudian menjadi telaga dan sampai saat ini disebut telaga Zam-zam. Usaha Siti Hajar mencari air kian kemari dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan salah satu rukun Haji yang disebut Sha'i, yaitu berjalan kaki dari Shafa ke Marwah, pulang pergi tujuh kali.

Apabila Nabi Ibrahim a.s. kembali ke Mekkah, keadaan tempat dimana anak istrinya ditinggalkan telah berubah menjadi desa yang subur dan makmur.

Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. bermimpi menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. Lalu dikatakannya hal itu kepada Ismail, anaknya yang sudah besar itu pun menjawab "Hai bapakku, kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah yaitu menyembelihku, mudah-mudahan bapak akan menyaksikanku berhati sabar". Maka Nabi Ibrahim a.s. pun membaringkan Ismail ketanah dengan maksud akan disembelihnya. Pada saat itulah Allah s.w.t. menebusinya dengan seekor biri-biri (kibas) yang besar.  Dikarenakan sabar dan takwanya, maka Ismail pun diangkat menjadi Rasul Allah.

Nabi Ibrahim a.s. bersama anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. kemudian mendirikan Ka'bah (Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat manusia sedunia dalam beribadah.

Setelah usianya dewasa, Nabi Ismail a.s. menikah dengan seorang wanita Jurhum. Pada suatu hari, berkunjunglah Nabi Ibrahim a.s. kerumah anaknya, disambut oleh menantunya. Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi, Nabi Ibrahim berkata kepada menantunya "Jika nanti suamimu pulang dari berburu, ceritakanlah kepadanya, bahwa ada seorang tua yang ciri-ciri dan sifatnya begini dan begini datang berkunjung. Katakan pula kepadanya bahwa aku tidak menyukai bandur rumahnya, hendaknya ditukar dengan yang lain" Kemudian Nabi Ibrahim a.s. pulang. 

Setelah tiba Nabi Ismail a.s. oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim a.s. lengkap dengan pesannya "Itulah bapakku" ujar Nabi Ismail a.s. "Dan beliau tidak suka kepadamu karena budimu yang kasar dan rendah" Lalu Nabi Ismail a.s. menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan wanita jurhum yang lain. Ternyata Nabi Ibrahim a.s. sangat setuju dengan menantunya yang kedua ini. 

Nabi Ismail a.s. dikaruniai oleh Allah s.w.t. yaitu anak berjumlah dua belas orang dan mereka menjadi pemimpin-pemimpin atas kaumnya yang dinamakan Arab Musta'ribah.


Nabi Ismail a.s. yang disukai Allah s.w.t. diutus ke negri Yaman dan Amliq untuk menyeru manusia supaya bertaqwa kepada Allah s.w.t. bersembahyang dan membayar zakat. Dan menurut salah satu riwayat, Nabi Ismail a.s. meninggal pada usia 137 tahun di Palestina. Namun menurut riwayat yang lain, Nabi Ismail a.s. meninggal dunia di Mekkah.

PA DARUL HADLONAH BOYOLALI berganti nama LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak)

Sekarang Panti Asuhan Darul Hadlonah berganti nama menjadi LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) DARUL HADLONAH BOYOLALI. Setelah mendapat pemberitahuan dari pemerintah terkait dengan perubahan nama panti asuhan menjadi LKSA, PA Darul Hadlonah merespon baik dengan bergantinya nama tersebut. Disamping itu nama Panti Asuhan di dalam masyarakat dipandang rendah sehingga di jaman ini sangat susah dan minim sekali anak untuk ditampung di panti asuhan. Dengan adanya perubahan nama menjadi LKSA ini diharapkan dapat menampung lebih banyak anak asuh sehingga dapat mengentaskan kemiskinan, buta pendidikan dan lain sebagainya.
Selangkah lebih maju,, semoga LKSA Darul Hadlonah Boyolali lebih maju baik dari SDM maupun pembangunan gedung. JAYA LKSA DARUL HADLONAH.