Monday, January 9, 2017

Kemensos Gelar Temu Penguatan Anak dan Keluarga (TEPAK)

JAKARTA  - (23/8) Pemerintah melalui Kementerian Sosial RI mendorong peran aktif kedua orangtua dalam pengasuhan anak. Hal tersebut dinilai penting guna keberlangsungan tumbuh kembang dan pendidikan anak.

“Yang sering terlepas saat kita memperbincangkan tentang anak terlantar anak jalanan dan anak tereksploitasi adalah masuknya peran keluarga untuk memberikan pendidikan, pembimbingan dan pengawalan kepada mereka. Maka saya ingin mengajak ayo bapak kembali ke rumah, ayo bapak tanggung jawab kepada anak-anaknya dibangun, dikuatkan dan dimaksimalkan”, katanya usai menghadiri Gebyar Temu Penguatan Anak dan Keluarga (TEPAK) yang diselenggarakan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak bertempat di Gedung Aneka Bakti Kementerian Sosial RI, Jalan Salemba 28, Jakarta Pusat. 

Mensos mengungkapkan ada stigma di masyarakat  dimana bapak di posisikan hanya sebagai pencari nafkah, sementara pengasuhan anak hanya merupakan tanggung jawab ibu. Hal inilah kemudian yang mengakibatkan peran bapak tidak maksimal. Menurutnya, kehadiran seorang bapak di rumah bukan berarti harus selalu hadir secara fisik. Namun bisa dengan membangun komunikasi aktif dengan anak.

"Para orang tua, mari kita bangun penguatan terhadap proses pendidikan, pembinaan, bimbingan, dan pengawalan terhadap anak-anak. Agar kelak tidak ada lagi anak anak terlantar, anak jalanan, anak berhadapan dengan hukum," imbaunya. 

Dikatakan, seorang bapak harus terus menjalin komunikasi dengan anak, misalnya melalui telepon sekedar bertanya apakah sudah makan atau belum, bagaimana kegiatan di sekolah, lalu di akhir pekan bisa jalan-jalan bersama atau melakukan kegiatan bersama anak-anak. Hal tersebut untuk membangun kedekatan emosional antara anak dan bapak.

Sementara itu dalam kegiatan TEPAK berlangsung beragam kegiatan yang pada intinya adalah untuk mendekatkan anak-anak dengan keluarga di antaranya pentas seni anak, penyerahan secara simbolis Akta Kelahiran Anak PKSAB (Program Kesejahteraan Sosial Anak dan Balita), Penghargaab kepada Taman Anak Sejahtera (TAS) mitra PKSAB Terbaik di Indonesia, serta pameran produk

TEPAK kali ini diikuti 700 anak balita mitra PKSAB (Program Kesejahteraan Sosial Anak dan Balita) se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan 100 pendamping Taman Anak Sejahtera serta tujuh lembaga mitra Kementerian Sosial yang menyelenggarakan Usaha Ekonomi Produktif dari lima provinsi yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta.

Untuk memotivasi anak-anak dan para orang tua, Kementerian Sosial RI mengundang desainer tuna rungu, Rafi Abdurrahman Ridwan (14) untuk berbagi cerita dan pengalaman sebagai desainer cilik yang telah mendunia. Saat tampil di panggung, Rafi didampingi kedua orang tuanya.

"Saya ingin kisah Rafi menjadi motivasi bagi para orang tua untuk bersama-sama memberikan dukungan dan pengawalan kepada anak-anak.

Hadirnya kedua orang tua memberikan peran yang luar biasa, meskipun dia ada keterbatasan tetapi dorongan dari kedua orang tua memberikan penguatan kepada dia sehingga di usia 14 tahun menjadi desainer di tingkat dunia," pungkasnya.

*)Tim Publikasi dan Pemberitaan Biro Humas.

0 komentar:

Post a Comment