Tuesday, February 17, 2015

Kegiatan Perawatan Jenazah


Boyolali – Mendengar kata jenazah, bagi sebagian orang adalah hal yang menakutkan, apalagi merawat jenazah. Banyak orang menghindari kegiatan ini sehingga acara merawat jenazah sering dilakukan oleh orang-orang tertentu saja yang biasanya adalah orang-orang tua. Kadang dengan berbagai alasan, acara merawat jenazah sering dilimpahkan pada organisasi perawatan jenazah. Padahal kewajiban orang Islam atas saudaranya yang meninggal adalah merawat jenazahnya. Terlebih lagi merawat jenazah itu hukumnya Fardhu Kifayah yaitu wajib bagi sesama umat Islam, akan tetapi jika sebagian umat muslim telah melaksanakan kewajiban itu, maka gugur kewajiban bagi muslim yang lain.
Untuk menghindari kelangkaan perawat jenazah, LKSA Darul Hadlonah sebagai salah satu Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak mengenalkan cara merawat jenazah pada para anak asuhnya, Ahad  (15/2). Materi merawat jenazah merupakan salah satu bagian dari pelajaran Diniah Fiqih. Sebagai bagian dari masyarakat, sudah seharusnya setiap muslim mengetahui dengan benar bagaimana cara merawat jenazah mulai dari memandikan, mengafani, menyolatkan dan menguburkan jenazah. “Kegiatan ini diadakan agar anak-anak dapat praktik langsung cara merawat jenazah. Selain juga untuk menghindari ketakutan anak-anak pada jenazah,” kata Dra. Zuhrotun sebagai pemandu kegiatan ini sekaligus Ketua LKSA Darul Hadlonah. Zuhrotun menambahkan bahwa dengan belajar cara merawat jenazah, anak-anak dapat berperan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam acara takziah, paling tidak anak-anak tidak hanya duduk-duduk mengobrol, namun mereka juga membantu menyiapkan perlengkapan untuk merawat jenazah. Lambat laun diharapkan anak-anak tersebut mempunyai keberanian untuk merawat jenazah.
Merawat jenazah dalam Islam sangat penting. Untuk itu wajib bagi umat Islam untuk mengajarkan tata caranya pada generasi setelahnya. Regenerasi sangat perlu untuk dilakukan mengingat anak-anak muda semakin tidak mengenal bagaimana cara merawat jenazah. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa yang takziah hingga dishalatkan, maka ia mendapat pahala satu qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya mendapatkan pahala dua qirat.” Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat apakah dua qirat itu? Beliau menjawab, “Laksana dua bukit besar” (HR. Bukhari dan Muslim).
Nah, sudah seharusnya LKSA sebagai institusi Islam menyapkan anak didiknya untuk mendapatkan pahala dua qirat seperti yang dijanjikan Allah SWT. Amin.

0 komentar:

Post a Comment