Melihat banyaknya fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan bacaan Al Qur’an. Banyak orang yang membaca Al Qur’an tanpa memperhatikan kaidah bacaan (tajwid), sehingga dalam membacanya banyak yang salah sehingga merubah arti dari yang sebenarnya. Seperti contoh bacaan imam dalam sholat, imam dituntut untuk membaca Al Qur’an dengan fasih menggunakan kaidah bacaan (tajwid) karena hal itu merupakan syarat untuk menjadi seorang imam. Melihat dari fenomena inilah perlu diadakan pembelajaran Al Qur’an sejak dini. Dalam membaca Al Qur’an kita sebagai umat Islam dituntut untuk membaca dengan benar (fasih) sesuai dengan kaidah tajwid yang berlaku. Dari tuntutan inilah bermunculan metode-metode baca Al Qur’an, diantaranya adalah Metode Klasik Alif Ba Ta, Metode Iqro, Metode Al Hira’, Metode Al-Barqi, Metode BaQmi dan Metode Qiroati.
Metode Alif Ba Ta adalah metode klasik yang bertahan lama. Hampir semua lembaga pendidikan Islam menerapkan metode Alif Ba Ta untuk mengajarkan Al Qur’an. Metode ini lebih menekankan pada ejaan. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya hingga mencapai Al Qur’an. Namun beberapa kelebihan dari metode ini adalah para anak asuh mengenal huruf asli tanpa diberi baris. Setelah metode Alif Ba Ta hilang maka muncullah metode Iqro’. Jilid pertama dalam metode iqro’ anak asuh langsung mengenal huruf yang sudah diberi baris tanpa terlebih dahulu dikenalkan huruf aslinya. Sehingga anak asuh tidak mengenal huruf asli, namun metode ini lebih ditekankan pada baris-baris dalam bacaan. Pada metode iqro’ anak asuh harus menyelesaikan sampai jilid VI sehingga perlu waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Hadlonah Boyolali adalah lembaga yang memiliki banyak program dalam bidang keagamaan. Karena selain sekolah formal yang menjadi tujuan utama dari lembaga tersebut Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Hadlonah Boyolali juga memiliki beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pemahaman dan penguasaan Al Qur’an. Pemahaman dan penguasaan Al Qur’an bisa melalui menghafal dan tahsin Al Qur’an. Untuk meningkatkan kemampuan bacaan Al Qur’an, anak – anak asuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Hadlonah Boyolali menggunakan beberapa metode dalam membantu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan bacaan. Salah satunya adalah metode Qiroati. Metode Qiroati dipandang sebagai metode yang efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an anak asuh.
Berdasarkan beberapa hal tersebut Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Hadlonah Boyolali mengadakan kegiatan Pelatihan Metodologi Qiroati. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 4 (empat) hari yaitu tanggal 6, 11, 12, dan 13 Desember 2020 bertempat di Aula Lantai 2 putra LKSA Darul Hadlonah Boyolali. Kegiatan tersebut diawali dengan acara pembukaan dengan sambutan dari ketua YKMNU Kabupaten Boyolali, Ny. Hj. Wiqoyatun, S.Ag dan pelatihan selanjutnya disampaikan oleh 3 Guru yaitu, Pak Wahid, Bu Siti Zuhriyah, dan Pak Muntaha selama 1 hari. Semoga dengan adanya pelatihan ini khususnya yang mengikuti pelatihan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Hadlonah Boyolali dapat lebih memahami tentang cara dan konsep menghafal Al Qur’an dengan metode Qiroati.
Dikutip dari berbagai sumber
|| Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Darul Hadlonah Boyolali || LKSA || PSAA || Panti Asuhan || Darul Hadlonah ||